Pole F1 Singapura, Sportsaze.com – Kualifikasi Formula 1 Grand Prix Singapura 2025 berlangsung dramatis di bawah cahaya lampu sirkuit Marina Bay Street Circuit. NERAKATOTO
Pembalap George Russell dari Mercedes-AMG Petronas berhasil mencuri perhatian dunia setelah merebut pole position dengan catatan waktu fenomenal, meninggalkan para rival seperti Max Verstappen (Red Bull) dan Charles Leclerc (Ferrari).
Hasil ini menjadi momen penting bagi Russell sekaligus sinyal kebangkitan Mercedes yang dalam beberapa musim terakhir kerap tertinggal di belakang Red Bull dan McLaren.
“Ini adalah lap terbaik yang pernah saya lakukan di Marina Bay,” ujar Russell seusai sesi kualifikasi.
“Mobil terasa luar biasa, dan kami berhasil mengeksekusi strategi dengan sempurna.”
Sirkuit Marina Bay: Tantangan Malam Hari

GP Singapura selalu dikenal sebagai salah satu balapan paling menantang dalam kalender Formula 1.
Dengan lintasan sempit, 19 tikungan tajam, dan suhu udara lembap khas Asia Tenggara, sirkuit sepanjang 4,94 km ini menjadi ujian mental dan fisik bagi setiap pembalap.
Karakteristik lintasan yang berliku dan teknikal menuntut ketepatan tinggi dalam pengereman dan manuver.
Kombinasi lampu kota, gedung pencakar langit, dan suasana malam hari menjadikan balapan ini sebagai salah satu tontonan paling spektakuler di dunia motorsport.
“Marina Bay bukan hanya soal kecepatan, tapi ketahanan,” ungkap mantan juara dunia Fernando Alonso.
“Kesalahan sekecil apa pun bisa berarti kehilangan segalanya.”
Drama di Sesi Kualifikasi
Sesi kualifikasi GP Singapura 2025 dibuka dengan suhu lintasan mencapai 32°C, membuat manajemen ban menjadi kunci utama.
Red Bull dan Ferrari tampak mendominasi di awal Q1, tetapi Mercedes diam-diam menyimpan tenaga di akhir sesi.
🔹 Hasil Q1
Russell sempat berada di posisi ketiga, di bawah Verstappen dan Norris.
Sementara itu, kejutan datang dari pembalap rookie Oliver Bearman (Haas), yang berhasil menembus posisi 10 besar.
🔹 Hasil Q2
Pada sesi kedua, Mercedes menunjukkan peningkatan signifikan.
Russell memuncaki waktu dengan 1:29.661, unggul tipis dari Leclerc dan Verstappen.
Hamilton, rekan setimnya, sempat kesulitan dengan traksi ban belakang dan hanya menempati posisi ke-8.
🔹 Hasil Q3: Duel Tiga Pembalap
Sesi penentuan berlangsung menegangkan hingga detik terakhir.
Leclerc sempat menempati posisi teratas dengan waktu 1:28.992, sebelum Verstappen membalas dengan 1:28.910.
Namun, di menit terakhir, Russell menyalakan seluruh sektor hijau dan mencatat waktu luar biasa 1:28.752, memastikan pole position untuk balapan hari Minggu.
“Itu lap yang sempurna,” kata Toto Wolff, bos Mercedes.
“George menunjukkan kedewasaan dan ketenangan luar biasa. Ini momentum bagus bagi tim.”
Hasil Lengkap Kualifikasi
Berikut hasil 10 besar kualifikasi GP Singapura 2025:
Pos | Pembalap | Tim | Waktu |
---|---|---|---|
1 | George Russell | Mercedes | 1:28.752 |
2 | Max Verstappen | Red Bull | +0.158 |
3 | Charles Leclerc | Ferrari | +0.240 |
4 | Lando Norris | McLaren | +0.382 |
5 | Lewis Hamilton | Mercedes | +0.499 |
6 | Oscar Piastri | McLaren | +0.612 |
7 | Carlos Sainz | Ferrari | +0.673 |
8 | Sergio Perez | Red Bull | +0.701 |
9 | Fernando Alonso | Aston Martin | +0.820 |
10 | Oliver Bearman | Haas | +1.011 |
Catatan ini menandai pole pertama Russell di musim 2025, sekaligus pole ke-3 dalam kariernya di Formula 1.
Strategi Mercedes: Cerdas dan Efisien
Salah satu faktor kunci kesuksesan Russell adalah strategi penggunaan ban yang sangat efisien.
Tim Mercedes memutuskan untuk hanya menggunakan satu set soft compound di Q2, sehingga masih memiliki ban segar untuk Q3.
Pendekatan ini terbukti brilian karena memberikan grip maksimal pada lap terakhir Russell, sementara Red Bull dan Ferrari sudah mengalami degradasi ban lebih cepat.
Selain itu, Mercedes juga membawa update aerodinamika baru di sayap depan dan sistem suspensi aktif yang meningkatkan stabilitas mobil di tikungan sempit.
“Kami tahu Singapura bukan sirkuit kekuatan kami, jadi kami bermain dengan strategi, bukan hanya kecepatan,” jelas Andrew Shovlin, direktur teknik Mercedes.
Verstappen Akui Keunggulan Russell

Meski gagal meraih pole, Max Verstappen tetap tampil solid.
Pembalap asal Belanda itu mengakui bahwa Mercedes memang tampil lebih cepat pada lap terakhir.
“Saya sudah memberikan 100%, tapi mereka memang lebih baik malam ini,” kata Verstappen dengan nada sportif.
“Balapan besok masih panjang, dan segalanya bisa terjadi.”
Verstappen, yang saat ini memimpin klasemen dunia dengan selisih 42 poin, masih diunggulkan untuk meraih kemenangan berkat performa konsisten mobil RB21 di long-run practice.
Namun, dengan Russell memulai dari depan, strategi pit stop dan Safety Car akan menjadi faktor penentu di Marina Bay yang terkenal sering menghadirkan drama.
Leclerc dan Ferrari: Dekat Tapi Belum Cukup
Bagi Charles Leclerc, hasil P3 terasa sedikit mengecewakan.
Ferrari tampak kompetitif sepanjang akhir pekan, namun sedikit kehilangan waktu di sektor ketiga yang sangat teknikal.
“Kami kehilangan sekitar dua persepuluh detik di tikungan terakhir,” ungkap Leclerc.
“Secara keseluruhan mobil bagus, tapi kami masih mencari keseimbangan antara grip dan traksi.”
Ferrari berencana menjalankan strategi dua pit stop, mengandalkan performa ban medium di awal lomba.
Sementara rekan setimnya, Carlos Sainz, akan memulai dari posisi ketujuh dan diharapkan bisa membantu menekan Verstappen dari belakang.
McLaren dan Aston Martin Siap Jadi Ancaman Pole F1 Singapura

McLaren, lewat duet Lando Norris dan Oscar Piastri, tampil menjanjikan sepanjang sesi latihan bebas.
Norris berada di posisi keempat, hanya terpaut 0,3 detik dari Russell.
“Kami punya kecepatan untuk podium,” tegas Norris.
“Kalau ada Safety Car, kami akan memanfaatkannya.”
Sementara itu, Fernando Alonso dari Aston Martin kembali menunjukkan konsistensinya.
Meski mobilnya tak secepat trio terdepan, Alonso dikenal ahli menjaga ban dan sering mengambil keuntungan dari strategi balap yang tidak terduga.
Peluang Balapan: Siapa yang Punya Keunggulan? Pole F1 Singapura
Dengan layout sirkuit Marina Bay yang sulit untuk menyalip, posisi start akan sangat menentukan.
Statistik mencatat bahwa 70% pemenang GP Singapura dalam sejarah berasal dari baris terdepan grid.
Namun, cuaca tropis bisa menjadi faktor pembalik.
Prakiraan cuaca menunjukkan kemungkinan hujan 40% pada malam balapan.
Jika itu terjadi, pengalaman Verstappen dan Alonso bisa menjadi ancaman besar bagi Russell.
Selain itu, durabilitas ban soft akan diuji karena suhu permukaan lintasan yang tinggi cenderung mempercepat degradasi.
Reaksi dari Paddock dan Dunia Pole F1 Singapura
Kemenangan Russell di kualifikasi ini mendapat sorotan luas dari media internasional.
BBC Sport menulis:
“Russell menunjukkan performa kelas dunia, membuktikan bahwa Mercedes belum habis.”
Sementara Sky Sports menyebut kualifikasi kali ini sebagai “kembalinya Mercedes ke puncak performa.”
Beberapa analis bahkan menyebut bahwa dominasi Red Bull mungkin mulai terancam, mengingat peningkatan signifikan Mercedes dalam dua seri terakhir.
“Jika Russell menang di Singapura, itu bisa menjadi turning point musim 2025,” tulis Autosport.
Preview Balapan: Duel Sengit di Marina Bay Pole F1 Singapura
Balapan Minggu malam diharapkan menjadi salah satu seri paling intens musim ini.
Dengan Russell, Verstappen, dan Leclerc di tiga posisi teratas, penggemar siap menyaksikan duel strategi, keberanian, dan kecepatan sejati di bawah lampu Singapura.
Mercedes akan mengandalkan efisiensi bahan bakar dan pit stop cepat, sementara Red Bull berfokus pada keunggulan kecepatan di sektor lurus.
Ferrari dan McLaren di sisi lain akan siap mengambil keuntungan jika terjadi Safety Car — yang hampir selalu muncul di setiap GP Singapura sejak 2008.
“Kami punya peluang nyata,” ujar Russell optimis.
“Sekarang waktunya membuktikan bahwa kerja keras tim ini layak mendapat kemenangan.”
Kesimpulan
Kualifikasi GP Singapura 2025 menandai kebangkitan George Russell dan Mercedes.
Di tengah dominasi Red Bull yang telah berlangsung lama, pole position ini menunjukkan bahwa peta kekuatan di Formula 1 mulai bergeser.
Namun, kemenangan belum di tangan.
Russell harus bertahan dari tekanan Verstappen dan Leclerc di lintasan sempit Marina Bay, di mana satu kesalahan kecil bisa menghancurkan segalanya.
“Kami sudah menempatkan diri di posisi terbaik,” kata Toto Wolff.
“Sekarang tinggal bagaimana kami menutupnya dengan sempurna.”